Template by:
Free Blog Templates

Jumat, 29 Januari 2010


Sudah menjadi kata ajaib dalam dunia ponsel, Cyber-shot merek, kini menerima anggota baru. Sony Ericsson K550i adalah cameraphone kaya fitur yang menyenangkan dengan kamera 2 megapiksel, aplikasi imaging bagus, radio FM dan slot kartu memori. Dan semua itu pada harga yang masuk akal yang mungkin menarik perhatian Anda. Lagi pula, jika kita sudah berhasil meraih itu, jangan ragu untuk bergabung dengan kami pada tur dengan adik K800i.

Fitur:
* Kamera 2 megapiksel
dengan auto fokus
* Penutup lensa aktif
* Slot kartu memori M2
(datang dengan kartu 512MB)
* FM radio with RDS
* Quad-band GSM / GPRS / EDGE
* Dukungan Bluetooth
* Multi-tasking
* Ukuran kecil


Kelemahan utama:
* Resolusi rendah
* Kamera
tidak sebaik Cyber-shot merek menunjukkan
* Records video dalam resolusi QCIF kuno hanya

Cyber-shot hanya revolusi telah dilakukan baik dengan Sony Ericsson penjualan. Ini terbukti agak sukses dan yang adalah alasan mengapa pabrik secara alami melepaskan cameraphone yang lebih terjangkau kepada massa. Sony Ericsson melanjutkan deretan panjang bar telepon yang baik kamera atau musik yang berorientasi dengan K550. The midrange K-seri kelanjutan datang lagi dalam shell kecil dengan pinggang sempit. Pada ketebalan hanya 14 mm, itu pasti kemasan dalam beberapa fitur bagus. Jadi mari kita lanjutkan dengan review kami, tapi ingatlah bahwa dalam kasus Sony Ericsson Cyber-shot logo tidak selalu berarti performa kamera besar, tetapi ditingkatkan kemampuan pencitraan.
Sony Ericsson K550 yang akan diproduksi dalam dua versi yang berbeda. Yang pertama adalah K550i dan yang kedua yang K550im yang merupakan i-mode versi mobile dan merupakan yang pertama ponsel i-mode oleh produsen bantalan yang Cyber-shot logo. Uji handset yang kami terima sebenarnya yaitu bahwa versi i-mode. Ia membawa perbedaan-perbedaan tertentu dan dengan demikian mereka akan dicatat. Namun demikian, hal itu memberikan kita cukup banyak gambaran lengkap tentang didistribusikan secara lebih luas-calon versi - K550i.


Karangan Cerita

Kucing yang Terlupakan

Di sebuah perumahan, hiduplah seekor kucing berwarna hitam. Nama kucing itu Molly. Ia tinggal di rumah keluarga Jones. Molly selalu memburu dan memakan tikus-tikus yang suka mencuri makanan di dapur keluarga Jones.
Molly memang seekor kucing yang lucu dan menggemaskan. Matanya berwarna hijau dan kumisnya panjang berwarna putih. Ia suka mendengkur dan sangat senang bila tubuhnya dibelai.
Namun, tidak seorang pun di keluarga Jones suka membelai Molly. Kedua anak di keluarga Jones kurang menyukai binatang, sedang nyonya Jones sering membentak Molly jika ia mengeong waktu nyonya Jones sedang memasak ikan.
Di samping rumah keluarga Jones, hiduplah seorang anak bernama Billy. Billy adalah anak yang baik dan sangat menyayangi binatang. Karena itu ia juga sangat menyayangi Molly. Setiap sore Molly melompat dari pagar keluarga Jones untuk mencari Billy dan minta dibelai. “Alangkah senangnya aku jika Molly ini kucingku,” kata Billy kepada ibunya. “Aku ingin memelihara kucing juga, bu!” Tetapi ibu Billy tidak ingin memelihara binatang di rumahnya, walaupun sebenarnya ia juga suka kepada Molly.
Pada suatu hari kuarga Jones pergi ke luar kota. Saat hendak berangkat, anak-anak keluarga Jones berpamitan kepada Billy. Rupanya mereka hendak pergi berlibur selama sebulan.
Setelah memasukkan semua barang ke dalam taksi, keluarga Jones berangkat. “Molly pasti diajak juga,” pikir Billy. Namun ia keliru. Ia sangat terkejut saat melihat Molly masih ada di halaman rumah keluarga Jones. Billy lalu menceritakan hal itu kepada ibunya. “Pasti ada orang yang diberi tugas untuk merawat dan memberi makan Molly setiap hari,” kata ibu Billy.
Molly bertanya-tanya ke mana tuannya pergi. Setelah lama menunggu ia menggaruk-garuk pintu dapur dengan cakarnya berharap dibukakan pintu. Tetapi tampaknya tidak ada orang di dalam rumah. Molly lalu memeriksa kalau-kalau ada jendela yang terbuka sehingga ia bisa masuk, tapi ternyata semua jendela terkunci rapat.
Molly merasa kesepian. Tetapi ia berharap tuannya akan pulang nanti sore.
Tetapi setelah lama menunggu tuannya tidak juga pulang. Molly mulai merasa kelaparan. Ia juga kedinginan karena harus tidur di luar. Walaupun bersembunyi di dalam semak-semak, ia tetap basah karena kehujanan. Molly mulai sakit.
Dua hari telah berlalu. Karena kelaparan Molly memakan tulang kering yang ditemukannya dan juga daun-daun kering yang ada disekitar rumah. Penyakitnya juga semakin parah. Ia bersin-bersin dan lemas.
Pada hari keempat Molly sudah menjadi sangat kurus. Ia bahkan hampir tidak bisa berjalan karena sangat lemah. Ia lalu teringat kepada Billy, anak yang tinggal di rumah sebelah. Siapa tahu Billy bisa memberinya makanan.
Ia lalu berjalan pelan menuju rumah Billy. Saat melihat Molly, Billy hampir tidak mengenalinya lagi. “Astaga!, kaukah itu Molly?” seru Billy terkejut. Ia berlutut dan membelai Molly. “Oh kasihan, kau sangat kurus, pasti kau kelaparan. Apakah tidak ada orang yang diberi tugas untuk memberimu makan?”
Billy segera mengambilkan ikan dan susu untuk Molly. “Oh kasihan,” kata ibu Billy. Untuk sementara biar saja ia tidur di dapur kita.”
Molly sangat senang. Setelah makan dengan lahap, ia lalu tidur dengan nyenyak di dapur ibu Billy. Billy bahkan memberinya tempat tidur dari kotak kayu. Billy juga membersihkan badannya yang kotor karena beberapa hari tidur di semak-semak.
Malamnya, Molly benar-benar terkejut. Ternyata dapur ibu Billy banyak sekali tikusnya. Maka ia pun menangkap tikus-tikus itu, karena ia ingin membalas kebaikan Billy dan ibunya.
Keesokan harinya ibu Billy terkejut karena melihat banyak sekali tikus yang telah ditangkap oleh Molly. Ibu Billy sangat senang. Molly pun menjadi semakin disayang di keluarga itu.
Sebulan kemudian, keluarga Jones pulang dari berlibur. Dengan berat hari Billy mengantar Molly pulang ke rumah keluarga Jones. Tapi, setiap diantar pulang, Molly selalu melarikan diri dan kembali ke rumah Billy. Molly tahu bahwa Billy dan ibunya sangat menyayanginya, tidak seperti keluarga Jones yang tega menelantarkannya.
Karena keluarga Jones tidak terlalu memperdulikan Molly akhirnya mereka pun memberikan kucing itu kepada Billy.
Akhirnya Molly pun tinggal bersama Billy dan ibunya. Ia sangat bahagia karena selalu disayang dan dibelai. Ibu Billy pun senang karena dapurnya menjadi bebas dari gangguan tikus.